selain membikin okupansi normal, sedikitnya jumlah apartemen sewa di surabaya tampaknya berbanding lurus dengan kenaikan yang terjalin pada pengeluaran sewa sepanjang semester i 2016.
secara totalitas, peningkatan yang terjalin sebesar 1, 5 % dibandingkan semester ii-2015 dan juga 7, 8 % secara tahunan jadi rp 226. 376 per m persegi per bulan.
walaupun begitu, peningkatan yang terjalin cuma pada proyek-proyek dengan performa bagus dari segi penjualan pada 2015.
bila dilihat secara universal , lambannya permintaan dan juga persaingan secara langsung dengan pasar apartemen strata title membikin tarif apartemen sewa tidak lagi mempunyai ruang buat berkembang lebih besar lagi.
alkisah dari tersebut mayoritas operator apartemen dengan layanan atau serviced apartment di surabaya condong berposisi di posisi buat mempertahankan tarif yang telah terdapat.
selain tersebut mereka pun menawarkan berbagai tarif sewa buat menarik atensi penyewa prospektif, baik individual ataupun penyewa dari korporasi.
colliers international indonesia mencatat cuma ascott waterplace surabaya yang tingkatkan pengeluaran sewanya sebesar 12 % dibandingkan semester sebelumnya.
peningkatan tersebut menggambarkan buah dari mutu pengelolaan apartemen dan juga pun kelengkapan sarana dan furnitur modern yang ditawarkan pengembang ascott waterplace surabaya.
di sisi lain, salah satunya apartemen non-servis di surabaya ialah puncak marina sudah mempertahankan pengeluaran sewanya di angka rp 96. 537 per m persegi per bulan sepanjang 2 tahun terakhir.
dikala ini apartemen servis versi satu kamar tidur di surabaya ditawarkan dengan harga rp 18, 5 juta per unit per bulan.
sebaliknya utuk versi 2 kamar tidur dan juga 3 kamar tidur ditawarkan dengan harga rp 19, 6 juta per unit per bulan dan juga rp 22, 2 juta per unit per bulan. (Baca ya: Rumah Minimalis 2016 Paling Favorit di Indonesia)